Terhenti Tanpa Memiliki
Sahabat CINTA_ Pada pertukaran rasa yang tak seimbang, aku menaruh bimbang. Ketika meneruskan hanyalah berarti menambah perih pada luka lainnya, dan berhenti juga tak menyembuhkan apa-apa. Menaruh harap pada waktu yang akan menjawab, mungkin saja percuma, sebab hatimu sudah ada pemiliknya.
Sedangkan aku, hanya tamu yang diundang pada sedikit kesempatan saja. Belum genap memiliki, tapi hati ini seperti dipaksa berhenti mencintai. Harapan sudah mencapai menara tertinggi, tapi terjatuh karena tahu kau sudah ada yang memiliki. Kornea seperti tercelik pada realita. Tadinya pinta bergegas menyapa pencipta agar lekas menyatukan kita.
Tapi doa-doa itu menabrak dinding bumi tak sampai pada langit, menyadarkanku bahwa seharusnya angan-angan berhenti disini saja agar tak menyakiti sesiapa.
Andai pertemuan kita tak berbentur pada garis segitiga yang menyatukan aku, kamu, lalu dia pada sudut-sudutnya. Pada ketiba-tibaan datangnya sebuah rasa, aku memupuk asa. Seakan tidak peduli, bahwa bagian kosong di hatimu sudah ada yang menduduki. Juga tak ingin ambil pusing dengan kenyataan yang mengharuskan kita berada pada jalannya masing-masing.
Mungkin sebenarnya ada garis tak kasat mata yang menghalangi agar aku tidak melangkah lebih jauh lagi. Namun aku memilih untuk berpura-pura tidak menyadari keberadaanya.
Demikian tadi Sahabat CINTA_ tentang Terhenti Tanpa Memiliki, Semoga bermanfaat ya. Dan jangan lupa share untuk keluarga juga sahabat kalian. Biar mereka pada tahu kalau kalian adalah orang yang hobbi membaca.. Sampai jumpa dilain pembahasan
Thanks You...
0 Response to " Terhenti Tanpa Memiliki"
Post a Comment